1. Bentuk Kubah:
Volcano memiliki morfologi atas cembung.
Lava kubah lava kental yang keluar melalui celah dan dibatasi oleh sisi curam di sekitar.
Volcano memiliki morfologi atas cembung.
Lava kubah lava kental yang keluar melalui celah dan dibatasi oleh sisi curam di sekitar.
2. Bentuk Kerucut:
karena tumpukan letusan lava atau ledakan yang didikuti dengan efusif (lelehan).
Sebagian besar gunung berapi di Indonesia kerucut.
Jenis bentuk kerucut vulkanik:
a. Cone semprot
b. Kerucut parasit (parasit kerucut)
c. Cinder cone (kerucut cinder)
d. Tuf kerucut dan benjolan
karena tumpukan letusan lava atau ledakan yang didikuti dengan efusif (lelehan).
Sebagian besar gunung berapi di Indonesia kerucut.
Jenis bentuk kerucut vulkanik:
a. Cone semprot
b. Kerucut parasit (parasit kerucut)
c. Cinder cone (kerucut cinder)
d. Tuf kerucut dan benjolan
3. Bentuk Perisai (perisai)
Bentuknya adalah seperti sebuah gunung berapi perisai karena tumpukan lava dari letusan beberapa kali. Gunung berapi ini memiliki basis yang sangat luas dengan lereng yang landai gunugn karena terbentuk dari lava cair.
Bentuknya adalah seperti sebuah gunung berapi perisai karena tumpukan lava dari letusan beberapa kali. Gunung berapi ini memiliki basis yang sangat luas dengan lereng yang landai gunugn karena terbentuk dari lava cair.
4. Bentuk Maar (corong)
karakteristik:
a. Gunung ini menyerupai corong yang dibentuk oleh letusan besar.
b. Letusan disertai semburan gas intens.
c. Leher berbentuk oval kawah.
d. Seperti kawah berbentuk mangkuk dengan diameter 3-4 km.
e. Terletakdi dasar kawah di bawah permukaan tanah.
karakteristik:
a. Gunung ini menyerupai corong yang dibentuk oleh letusan besar.
b. Letusan disertai semburan gas intens.
c. Leher berbentuk oval kawah.
d. Seperti kawah berbentuk mangkuk dengan diameter 3-4 km.
e. Terletakdi dasar kawah di bawah permukaan tanah.
f. Biasanya ada sebuah danau kawah.
6. Jarum Gunung Gerapi (Spine Lava):
Lava dari kawah segera dibekukan dan boneka kawah lubang yang semakin lama mencuat tinggi di atas kawah.
Lava dari kawah segera dibekukan dan boneka kawah lubang yang semakin lama mencuat tinggi di atas kawah.
7. Bentuk Dataran Tinggi:
a. lava dataran
Terjadi akibat erupsi tenang dalam bentuk lava melalui celah-celah yang membentuk dataran tinggi lava.
b. pyroclastic dataran
Disusun oleh endapan batu apung dan abu dipecat dari kesenjangan dan memiliki struktur kaldera atau kurva penurunan.
a. lava dataran
Terjadi akibat erupsi tenang dalam bentuk lava melalui celah-celah yang membentuk dataran tinggi lava.
b. pyroclastic dataran
Disusun oleh endapan batu apung dan abu dipecat dari kesenjangan dan memiliki struktur kaldera atau kurva penurunan.
8. Bentuk
Strato (kerucut piroklastik):
Gunung berapi ini berlapis-lapis dengan kemiringan agak curam terdiri dari sedimen terputus. Endapan dalam bentuk lava yang membentuk lapisan kedap air sehingga ada banyak air yang tersimpan yang keluar menjadi musim semi yang besar.
Gunung berapi ini berlapis-lapis dengan kemiringan agak curam terdiri dari sedimen terputus. Endapan dalam bentuk lava yang membentuk lapisan kedap air sehingga ada banyak air yang tersimpan yang keluar menjadi musim semi yang besar.
Tipe Gunung api berdasarkan
Morfologi nya
Stratovulkano
Tersusun dari batuan hasil letusan
dengan tipe letusan berubah-ubah sehingga dapat menghasilkan susunan yang
berlapis-lapis dari beberapa jenis batuan, sehingga membentuk suatu kerucut besar
(raksasa). Ciri : Lereng curam, zona subduksi, eksplosit. Contoh : Gunung
merapi
Kaldera
Gunung berapi jenis ini terbentuk
dari ledakan yang sangat kuat yang melempar ujung atas gunung sehingga
membentuk cekungan. Ciri : Cekungan besar, Sangat eksplosit. Contoh : Gunung Bromo
Kubah Lava (Dome Volcano)
Kadang juga disebut kubah-sumbat (plug dome), terbuat dari lava kental
mengandung asam yang keluar saat terjadi letusan. Lava ini mengisi lubang kawah
di bagian puncak gunung. Lava yang mengeras pada kawah ini dapat menutup lubang
pada dinding gunung, dan ini dapat mengakibatkan terjadinya ledakan. Gunung-api
kubah umumnya memiliki sisi yang curam dan bentuk yang cembung. Ciri :
Akumulasi vikositas tinggi Contoh Puncak
Lassen di Sierra Nevada, dan Gunung Pelée di Martinique.
Perisai (shield Volcano)
Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat
diendapkan masih cair, sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang
tinggi (curam), bentuknya akan berlereng landai, dan susunannya terdiri dari
batuan yang bersifat basaltik. Contoh bentuk gunung berapi ini terdapat di
kepulauan Hawai. Mauna Loa dan Mauna Kea
Kerucut Bara (Cinder Cone)
Merupakan gunung-api yang dibentuk
terutama oleh bara basal dan abu vulkanik dari reruntuhan material piroklastik,
atau dari material yang dikeluarkan pada saat terjadi letusan eksplosif. Ciri :
Kerucut , kecil, jatuhan piroklastik Contoh : Pegunungan Amerika Utara bagian
barat sebagai bagian dari terrain vulkanik dunia.
Gunung-api Rekahan (Fissure Volcano) / Basalt
Gunung-api
rekahan merupakan sebuah retakan panjang pada permukaan bumi dimana aliran
magma keluar melalui retakan tersebut. Ciri :Rekahan,Basalt. Contoh : Plato Kolumbia di bagian
barat-laut Amerika Serikat; dan Plato
Deccan di India.
Gejala Pasca Vulkanis
Gunung api melakukan aktivitasnya
mulai kegiatan yang lemah, meningkat ke lebih kuat, sampai pada suatu waktu
mencapai puncaknya yaitu letusan. Namun sebuah gunung api akhirnya akan
berhenti dari kegiatannya. Gunung api seperti ini biasanya dinyatakan telah
mati. Gunung api yang dinyatakan mati bukan berarti hilang seluruh kegiatannya.
Di sini magma dalam periode pendinginan, masih tetap menunjukkan sisa
kegiatannya. Kegiatan itu sering disebut gejala pasca vulkanis. Pasca vulkanis
ini dapat dibedakan dalam beberapa bentuk gejala antara lain sumber gas, sumber
air panas, sumber air mineral (mahdani), geyser dan terbentuknya sebuah kawah
akibat letusannya.
1. Sumber Gas
Gas yang dikeluarkan bisa berupa
sumber gas belerang (solfatar), sumber gas uap air atau zat lemas, dan sumber
gas asam arang atau disebut mofet. Gas belerang banyak ditemukan di kepundan
gunung api. Sumber uap air (fumarol) yang keluar dengan tekanan tinggi dikenal
sebagai tenaga geotermal. Sumber uap air ini bisa digunakan untuk pembangkit
tenaga listrik, misalnya di Kamojang Jawa Barat, Dieng Jawa Tengah, dan
lain-lain.
Sedangkan gas asam arang sangat
berbahaya karena dapat mematikan mahluk hidup. Sumber gas asam arang dapat
muncul sembarang waktu di kepundan gunung api manapun. Oleh karena itu biasanya
petugas Dinas Pengawasan Gunung Api dari posnya di sekitar gunung, bisa
memantau secara terus menerus kegiatan gunung api tersebut, sehingga dapat
memperingatkan penduduk setempat ketika gunung mengeluarkan gas beracun
tersebut. Namun ada kalanya gas racun ini keluar secara tiba-tiba , seperti
yang terjadi tahun 1979 di kawah Timbangan dan Nila Dieng Jawa Tengah yang
menewaskan sekitar 149 jiwa.
2. Sumber Air Panas
Air tanah berasal dari hujan yang
meresap ke dalam tanah. Begitu pula di gunung api, air hujan meresap ke dalam
bergerak ke bagian yang lebih dalam dan mendekati batuan yang masih panas (sisa
kegiatan vulkanis). Akibatnya air menjadi panas, bahkan sampai mendidih.
Melalui celah-celah batuan di bagian bawah air itu keluar sebagai mata air
panas. Misalnya, sumber air panas di Garut dan Cianjur Jawa Barat, Baturaden
Jawa Tengah, Tretes Jawa Timur, dan di tempat lainnya.
3. Sumber Air Mineral
Seperti halnya sumber air panas,
sumber air mineral terjadi karena pemanasan air oleh sisa kegiatan vulkanik.
Namun dalam sumber air ini terlarut zat kimia produk gunung api, sehingga air
itu mengandung belerang atau zat kimia lain. Sumber air mineral ini banyak ditemukan
di daerah sekitar gunung api yang aktif atau yang sudah istirahat, misalnya di
Maribaya dan Ciater sekitar gunung Tangkuban Perahu Jawa Barat.
4. Geyser
Geyser adalah sumber mata air panas
yang memancar secara berkala. Geyser terjadi karena gas panas yang asalnya dari
batuan magma memanaskan bagian bawah air yang terdapat dalam celah di dalam
bumi. Uap air yang terjadi tidak dapat mengadakan sirkulasi sampai ke permukaan
bumi sehingga terjadilah akumulasi uap air setempat. Ketika ada jalan keluar ke
permukaan bumi terjadilah pancaran air dengan suhu yang cukup tinggi. Contoh
geyser yang sangat terkenal terdapat di Yellow Stone National Park California
Amerika Serikat.
5. Kawah
Suatu kawah terbentuk akibat adanya
letusan gunung berapi yang sangat kuat sehingga menimbulkan sebagian dari
bagian atas gunung berapi tersebut menghilang dan saat itu terbentuklah sebuah
kawah. Keindahan suatu kawah dapat dimanfaatkan sebagai suatu objek wisata,
contohnya: Kawah Ratu di gunung Tangkuban Parahu, Kawah Ciremai di gunung
Ciremai, dan Kawah Putih di Ciwidey yang terbentuk akibat letusan gunung
Patuha.
TANDA- TANDA GUNUNG API AKAN MELETUS
Tanda- tanda akan meletusnya gunung berapi:
•Terdengar suara gemuruh dari dalam tanah
•Terjadi gempa ( tidak keras )
•Temperature tanah naik, mata air biasa menjadi panas, mungkin juga kering. Mata air panas menjadi lebih panas lagi.
•Tumbuh- tumbuhan sekitar kawah menjadi mati
•Binatang- binatang bergerak ke daerah yang lebih rendah
•Terdengar suara gemuruh dari dalam tanah
•Terjadi gempa ( tidak keras )
•Temperature tanah naik, mata air biasa menjadi panas, mungkin juga kering. Mata air panas menjadi lebih panas lagi.
•Tumbuh- tumbuhan sekitar kawah menjadi mati
•Binatang- binatang bergerak ke daerah yang lebih rendah
Keuntungan adanya gunung api
Keuntungan adanya gunung api antara lain:
a. Abu vulkanis yang dikeluarkan gunung api saat terjadi erupsi (letusan)
dapat menyuburkan tanah pertanian karena banyak mengandung unsur hara tanaman.
b. Material yang dikeluarkan gunung api saat terjadi letusan yang berupa pasir,
kerikil, batu-batu besar, kesemuanya merupakan mineral industri yang dapat
digunakan untuk bahan bangunan.
c. Gunung api terbentuk dari keluarnya magma dari dalam bumi. Magma
yang menuju permukaan bumi tersebut banyak membawa mineral logam, dan barang
tambang lainnya. Oleh karena itu di daerah pegunungan dan gunung api banyak
ditemukan bahan tambang.
d. Adanya gunung api yang tinggi menyebabkan terjadinya hujan orografis,
sehingga daerah itu menjadi daerah yang banyak hujan.
e. Daerah yang bergunung api biasanya merupakan daerah tinggi, sehingga
dapat dimanfaatkan sebagai daerah hutan, perkebunan, dan daerah pariwisata.
Kerugian adanya gunung api:
a. Gunung api pada waktu meletus mengeluarkan lava pijar dan sangat
berbahaya.
b. Gunung api yang meletus juga mengeluarkan gas yang sangat panas, yang
juga bergerak menuruni lereng. Contoh awan panas dari G. Merapi di Jawa Tengah.
c. Pada saat terjadi letusan, lava pijar akan bercampur dengan air yang
terdapat di danau kawah, dan membentuk lahar panas, yang sangat berbahaya.
Contoh lahar panas dari G. Kelud (Jawa Timur).
d. Lava yang menumpuk di puncak gunung akan hanyut dan turun ke bawah
bersama air hujan sebagai lahar dingin. Wujud lahar dingin ini berupa aliran
batu, kerikil dan pasir yang jenuh air, meluncur ke bawah menuruni lereng.
e. Gunung api yang tinggi dan berderet dapat membentuk daerah bayangan
hujan. Daerah bayangan hujan ini curah hujannya sedikit dan bersifat lebih
kering. Contoh Lembah Palu, Sulawesi Tengah.
f. Letusan gunung api bawah laut dapat menyebabkan terjadinya gelombang
Tsunami, seperti tsunami di di Banten dan Lampung akibat letusan Gunung
Krakatau (1883).
g. Abu vulkanis di udara dari letusan gunung api dapat mengganggu
penerbangan dan dapat merusak tanaman.
0 komentar:
Post a Comment